ilustrasi
MAKASSAR - Maskapai penerbangan Lion Air kembali mencoreng penerbangan Tanah Air. Penumpang tujuan Makassar-Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 15.55 WITA hingga kini belum belum jelas nasibnya. Penumpang protes lantaran tidak ada alasan yang jelas penundaan pemberangkatan.
Salah satu penumpang Lion Air yang ingin berangkat ke Jakarta, Reka Agni Maharani mengatakan ada sekira 50 penumpang Lion Air yang terbengkalai di Bandara Internasional Hasanuddin.
"Hari ini Lion banyak yang delay, salah satunya tujuan Makassar-Jakarta. Jam 15.55 WITA seharusnya sudah take-off," kata dia kepada Okezone, Sabtu (9/6/2012).
Perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini mengatakan, hingga sekira pukul 19.58 WITA tak satupun petugas dari Lion Air yang memberikan penjelasan kepada penumpang. "Orang Lion tiba-tiba menghilang tidak ada yang memberikan keterangan," sesalnya.
Merasa ditelantarkan, penumpang hanya bisa berteriak dan memaki-maki untuk melampiaskan kekesalan. 15 menit kemudian, tambah Reka, petugas bagian penanganan stasiun, Adhie keluar dan menemui penumpang. "Dia bilang alasannya karena lampu pesawat mati. Kita maunya menemui manager Lion di Makassar, tapi dia enggak mau," cetusnya.
Menurut perempuan berambut sebahu ini, jika sudah delay lebih dari tiga jam, maskapai harus memberikan ganti rugi. "Kan dalam undang-undangnya seperti itu. Kita minta ganti rugi Rp300 ribu," ungkapnya.
Salah satu penumpang Lion Air yang ingin berangkat ke Jakarta, Reka Agni Maharani mengatakan ada sekira 50 penumpang Lion Air yang terbengkalai di Bandara Internasional Hasanuddin.
"Hari ini Lion banyak yang delay, salah satunya tujuan Makassar-Jakarta. Jam 15.55 WITA seharusnya sudah take-off," kata dia kepada Okezone, Sabtu (9/6/2012).
Perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini mengatakan, hingga sekira pukul 19.58 WITA tak satupun petugas dari Lion Air yang memberikan penjelasan kepada penumpang. "Orang Lion tiba-tiba menghilang tidak ada yang memberikan keterangan," sesalnya.
Merasa ditelantarkan, penumpang hanya bisa berteriak dan memaki-maki untuk melampiaskan kekesalan. 15 menit kemudian, tambah Reka, petugas bagian penanganan stasiun, Adhie keluar dan menemui penumpang. "Dia bilang alasannya karena lampu pesawat mati. Kita maunya menemui manager Lion di Makassar, tapi dia enggak mau," cetusnya.
Menurut perempuan berambut sebahu ini, jika sudah delay lebih dari tiga jam, maskapai harus memberikan ganti rugi. "Kan dalam undang-undangnya seperti itu. Kita minta ganti rugi Rp300 ribu," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment