Friday, June 15, 2012

Augmented Reality Belum Akrab di Masyarakat Umum


detail berita
salah satu stand di pameran yang di gelar di Binus (foto:Yoga Hasytadi/Okezone)
JAKARTA - Augmented Reality (AR) adalah istilah untuk teknologi yang memungkinkan penggabungan benda-benda virtual dengan dunia nyata. Di Indonesia, teknologi seperti ini sudah banyak digunakan untuk sarana promosi dan iklan, namun belum cukup dikenal oleh masyarakat umum.

Perusahaan pengembang aplikasi yang berfokus pada teknologi ini, Augmented Reality&Co menggelar sebuah pameran seminar dan kompetisi AR di kampus Universitas Bina Nusantara (Binus).

Pertimbangannya adalah mahasiswa cenderung lebih mengenal teknologi tersebut. Selain mahasiswa, teknologi ini juga diminati para pelaku bisnis.

"Sambutan banyak dari kalangan bisnis dan mahasiswa. Kalau untuk masyarakat umum, teknologi ini belum terlalu terdengar. Masyarakat kurang melihat pada teknologinya, tapi pada brandnya," ujar Managing Director AR&Co, Peter Shearer, di Jakarta, Jumat (15/6/2012).

Dia menambahkan, misalnya ada animasi Toy Story menggunakan AR. Masyarakat tidak tahu teknologi yang dipakai. Mereka cenderung lebih mengingat Toy Story-nya dan ketika disebut AR, maka brand Toy Story itu lebih familiar.

"Hal itu merupakan salah satu alasan para pelaku bisnis banyak yang tertarik pada teknologi ini," pungkasnya.

AR Itu MudahPeter berharap, ke depannya teknologi ini bisa berkembang lebih jauh. Bukan hanya sekedar dimanfaatkan di seputar hiburan dan sarana promosi saja, tapi juga ke arah informasi lokasi, pendidikan maupun kegiatan komersil.

Menurutnya, teknologi ini tidak perlu syarat rumit dalam pengembangannya. Dari sisi perangkat hanya membutuhkan laptop atau smartphone yang memiliki kamera.

Sedangkan untuk developer, syarat utamanya adalah mengetahui bahasa programming. "Teknologi ini berkembang makin cepat karena perangkat-perangkat yang ada sekarang sudah makin mendukung," terangnya.

"Teknologi ini cukup mudah untuk dikembangkan dengan syarat mengetahui teknologi programing. Yang jadi tantangan adalah mengembangkan konten, terutama menghadapi konten dari luar," papar Peter.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL BUSUK