Wednesday, June 13, 2012

Ilmuwan Ungkap Teknologi Laser Cegah Benturan Asteroid ke Bumi di 2036


detail berita
Ilustrasi (Foto: Sciencephoto)
EDINBURGH - Ilmuwan pada 2004 pernah mengatakan bahwa asteroid bernama Apophis kemungkinan besar akan melintasi Bumi. Ilmuwan mengumumkan bahwa ada potensi tubrukan benda asing dari luar angkasa tersebut terhadap Bumi sekira 2,7 persen yang bakal terjadi pada 2029.

Namun, informasi yang cukup meresahkan itu akhirnya pupus seiring dengan observasi yang lebih detail yang menunjukkan bahwa Apophis tidak menubruk Bumi pada 2029. Ilmuwan memperkirakan bahwa asteroid dengan bobot berat 46 juta ton itu akan sampai ke Bumi pada 2036 atau 2037, meski hal itu baru merupakan prediksi berdasarkan pengamatan atau kalkulasi ilmiah.

Untuk mengantisipasi kemungkinan yang bisa saja terjadi terkait hantaman asteroid besar tersebut. Kini, ilmuwan dari University of Strathclyde di Skotlandia, Massimiliano Vasile dan Christie Maddock mengungkap rencana mereka untuk menghancurkan atau meledakan asteroid itu dengan laser bertenaga surya.

Rupanya konsep yang mereka ciptakan adalah berupaya untuk mengablasikan atau mengikis permukaan asteroid dan menyetirnya, guna membelokkan laju asteroid serta menjauhkannya dari Bumi. "Demonstrasi dari paper kami menunjukkan bagaimana defleksi yang signifikan dapat diperoleh dengan ukuran yang relatif kecil, (yakni menggunakan) pesawat luar angkasa yang mudah dikendalikan," kata ilmuwan, seperti dilansir Technologyreview, (11/6/2012).

Ide dasarnya adalah pembakaran pada material dari permukaan asteroid, mendorongnya seperti knalpot roket, sehingga mampu menghasilkan daya dorong. Sampai saat ini, para ilmuwan luar angkasa selalu berpikir bahwa pekerjaan sebesar ini memerlukan laser kelas megawatt yang perlu didukung oleh reaktor nuklir.

Kendati demikian, reaktor nuklir ini memiliki sejumlah tantangan, yakni tidak hanya perihal keamanan perangkat, tetapi juga berurusan dengan sejumlah besar panas yang bisa dihasilkan.

Akan tetapi, Vasile dan Maddock mengatakan bahwa bukan laser tunggal yang besar, melainkan dengan jumlah laser yang banyak dan kecil. Dengan kelas laser kilowatt yang didukung oleh tenaga matahari.

Dengan laser canggih bertenaga matahari ini, kata ilmuwan, akan memberi banyak keuntungan, salah satunya kemudahan pengoperasian dan mengeluarkan biaya yang lebih murah terkait dengan pendinginan pada perangkat. Selain itu, laser bertenaga surya memerlukan bahan bakar yang jauh lebih sederhana dan lebih aman ketimbang perangkat berbasis nuklir.

Meski ide ini tampak terdengar seperti sebuah cerita fiksi ilmiah pada hari ini, namun ini merupakan sebuah langkah yang perlu diimplementasikan dan memasukkan rencana tersebut ke dalam tindakan antisipasi terhadap dampak asteroid tersebut. Jika Apophis ternyata tengah menuju ke Bumi pada 2036, diharapkan ini akan menjadi sebuah solusi yang sangat berguna.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL BUSUK