Sekilas ikan gindara tampak seperti ikan tongkol, rasa dan tekstur
dagingnya pun serupa dan cocok untuk dibuat daging tanpa tulang
(fillet). Namun untuk urusan khasiat, ikan gindara–yang juga dijuluki
ikan setan–ternyata sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan
neutrasikal atau berfungsi sebagai obat.
Minyak dari ikan gindara mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
dan memberikan perlindungan terhadap jenis kanker tertentu. Ikan gindara
akan mempercepat proses peningkatan trombosit bila ikan tersebut
dikonsumsi rutin beberapa iris setiap hari.
Hal ini membuat ikan gindara sangat pas dikonsumsi untuk menyembuhkan
thypus dan demam berdarah, karena faedahnya yang mempercepat proses
peningkatan trombosit di dalam tubuh.
Khasiat minyak ikan gindara tak lepas dari komponen yang dikandungnya
yang terdiri atas 2,92 persen lemak jenuh, 88,73 persen lemak tidak
jenuh tunggal (MUFA–Mono-Unsaturated Fatty Acid) dan 8,32 persen lemak
tidak jenuh (PUFA–Poly-Unsaturated Fatty Acid) dari total berat badan
ikan.
Para peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (Balitbang KP) menyebutkan bahwa ikan gindara mengandung
omega-9 (95 persen) yang mampu menurunkan kolesterol.
Ikan ini juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau
Docosahexanoat (DHA) sebesar 1,98 persen yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak.
Studi yang dilakukan Dr Robert McNamara dari Departemen Psikiatri
University of Cincinnati College of Medicine menyimpulkan bahwa anak
laki-laki usia 8-10 tahun yang diberi asupan DHA terbukti lebih bagus
hasilnya dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.
Monday, July 23, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment