SETIAP kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa selalu menimbulkan
duka dan juga tanya. Apa penyebabnya? Terlebih lagi bila kecelakaan
tersebut menimpa sebuah pesawat terbang. Sebab, seringkali kecelakaan
pesawat
terbang membawa korban puluhan bahkan ratusan korban tewas.
Faktor keselamatan merupakan faktor utama dalam pengoperasian pesawat
terbang. Berbagai macam regulasi dan peraturan harus ditaati, tapi
kecelakaan tetap saja terjadi. Ada tiga faktor utama penyebab terjadinya
kecelakaan, yaitu faktor manusia, material, dan alam, serta beberapa
faktor lain di antaranya faktor manajemen dan operasional yang pada
akhirnya faktor manusia juga yang paling berperan dalam setiap
kecelakaan pesawat terbang.
Ada beberapa cara untuk mengetahui penyebab terjadinya suatu
kecelakaan, di antaranya adalah dengan memasang alat perekam penerbangan
yang sering disebut black box atau kotak hitam sebagai alat untuk menguak tabir penyebab kecelakaan.
Mungkin di sebut black untuk mengonotasikan black atau hitam sebagai
sebuah tragedi. Namun, sejatinya black box pada pesawat tidaklah
berwarna hitam, namun orange atau Cerah (warna dicat terang agar
mendapatkan tingkat visibilitas tinggi atau istilah Indonesianya menarik
perhatian). Kotak hitam pertama mulai muncul pada tahun 1950 dan mulai
diwajibkan pada tahun 1960-an.
Nah APa itu sebenarnya Kotak Hitam (Black Box)…..???
Kotak hitam (black box) pada pesawat terbang berfungsi untuk mencatat
kegiatan pilot baik percakapan – cockpit voice recorder (CVR), maupun
gerak pesawat terbang -flight data recorder (FDR) . CVR
merupakan seluruh data percakapan di dalam ruang kocpit baik percakapan
pilot dengan co pilot maupun dengan bandara pengawas. Sedangkan FDR
mencatat seluruh data penerbangan pesawat, mulai dari ketinggian
pesawat, kecepatan, tekanan kabin, temperatur udara diluar, kinerja
mesin, dll.
Kotak hitam yang di perkenalkan pada tahun 1960 an. Kala itu sistem
perekam kotak hitam berupa pita magnetik yang cara kerjanya mirip tape
recorder tempo dulu. Di era 1990 pita magnetik digantikan dengan Solid-state Technology yang menggunakan chip memori untuk merekam data.
Cara kerja Solid-state Technology
Data dari FDR dan CVR disimpan di memory boards di dalam
crash-survivable memory unit (CSMU) – pelindung memory yang berbentuk
silindris. Dengan alat ini lebih dari 700 macam parameter data dapat
disimpan.
Seluruh data yang dikumpulkan oleh sensor sensor di pesawat terbang
di kirim ke flight-data acquisition unit (FDAU) yang terletak di hidung
pesawat. FDAU inilah sebagai perantara sebelum data di simpan dalam
kotak hitam.
Itulah sebabnya mengapa setiap ada kecelakaan pesawat terbang, kotak
hitam inilah yang di cari oleh investigator, karena data-data terakhir
sebelum terjadi kecelakaan terekam dalam kotak hitam ini. Biasanya
data-data di dalam kotak hitam (black box) ini dirahasiakan oleh
penyelidik karena berbagai alasan.
Saturday, June 2, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment