Hannah Metcalfe (Foto: DigitalSpy & Mirror)
LONDON - Seorang wanita merasa alergi pada teknologi baru. Dirinya dikatakan tidak dapat menggunakan berbagai perangkat seperti iPad dan ponsel mobile.
Dilansir Digitalspy, Kamis (14/6/2012), wanita berusia 34 tahun yang diketahui bernama Hannah Metcalfe itu menjadi sangat nyeri ketika dirinya melakukan kontak langsung dengan sinar elektromagnetik. Wanita yang tinggal dekat Canterbury, Kent, Inggris itu dikabarkan menderita seperti sakit perut serta sakit kepala yang parah.
Hannah percaya bahwa sensitivitas atau kepekaan pada sinar elektromagnetik itu bermula ketika ia masih remaja. Ia mengatakan bahwa di masa pubernya saat itu, ia menggunakansunbeds (perangkat praktis untuk berjemur) guna membantu penyembuhan penyakit kulit psoriasis.
Bahkan, baru-baru ini ia mengalami pengalaman terparah, yakni perdarahan dan muncul kecemasan bahwa sinar elektromagnetik menyebabkan kerusakan pada kehamilannya. Akan tetapi, ia bersyukur bahwa janin yang dikandungnya tidak mengalami hal-hal buruk yang ia takutkan.
Kepekaannya terhadap sinar elektromagnetik itu memaksanya untuk berhenti dari pekerjaan kantornya. Kini, ia tinggal di pedesaan dengan suaminya, Mark Terry bersama anaknya, Ollie yang berusia 3 tahun.
Keluarga menyarankan agar Hannah tidak mengaktifkan Wi-Fi, ponsel mobile dan bola lampu penghemat energi di rumah mereka. Tahun lalu, Hannah membeli sebuah iPad namun setelah lima menit menggunakannya, ia mengalami kesakitan.
Ia ingin sekali menikmati hidup seperti ibu-ibu lainnya, seperti pergi ke tempat umum. "Saya ingin sekali pergi ke warnet, tetapi di mana-mana tampaknya memiliki Wi-Fi. Tidak ada jalan keluar," keluhnya.
Dilansir Digitalspy, Kamis (14/6/2012), wanita berusia 34 tahun yang diketahui bernama Hannah Metcalfe itu menjadi sangat nyeri ketika dirinya melakukan kontak langsung dengan sinar elektromagnetik. Wanita yang tinggal dekat Canterbury, Kent, Inggris itu dikabarkan menderita seperti sakit perut serta sakit kepala yang parah.
Hannah percaya bahwa sensitivitas atau kepekaan pada sinar elektromagnetik itu bermula ketika ia masih remaja. Ia mengatakan bahwa di masa pubernya saat itu, ia menggunakansunbeds (perangkat praktis untuk berjemur) guna membantu penyembuhan penyakit kulit psoriasis.
Bahkan, baru-baru ini ia mengalami pengalaman terparah, yakni perdarahan dan muncul kecemasan bahwa sinar elektromagnetik menyebabkan kerusakan pada kehamilannya. Akan tetapi, ia bersyukur bahwa janin yang dikandungnya tidak mengalami hal-hal buruk yang ia takutkan.
Kepekaannya terhadap sinar elektromagnetik itu memaksanya untuk berhenti dari pekerjaan kantornya. Kini, ia tinggal di pedesaan dengan suaminya, Mark Terry bersama anaknya, Ollie yang berusia 3 tahun.
Keluarga menyarankan agar Hannah tidak mengaktifkan Wi-Fi, ponsel mobile dan bola lampu penghemat energi di rumah mereka. Tahun lalu, Hannah membeli sebuah iPad namun setelah lima menit menggunakannya, ia mengalami kesakitan.
Ia ingin sekali menikmati hidup seperti ibu-ibu lainnya, seperti pergi ke tempat umum. "Saya ingin sekali pergi ke warnet, tetapi di mana-mana tampaknya memiliki Wi-Fi. Tidak ada jalan keluar," keluhnya.
0 comments:
Post a Comment